Raindrop Pointer Oktober 2018 ~ Kelompok 4 Smepanesa 8e

Rabu, 31 Oktober 2018

Bola Voli Yang Ada Di Desa Tawing Kecamatan Munjungan


Tempatnya Didesa tawing kecamatan munjungan kabupaten trenggalek yang bertempatkan dibelakang kantor desa tawing telah diadakan pertandinga bola voli antar club yakni yang diikuti oleh 3 kota yaitu trenggalek,ponorogo,dan tulungagung

pertandingan ini dimulai pada tanggal 12 oktober 2018 yang pembukaanya diadakan sambutan dari lurah desa tawing dan dilanjutkan dengan penyalaan kembang api yang sangat meriah.

 Dan sampai sekarang masih berjalan dengan lancar . Harga tiket masuknya pun sangat murah yakni Rp. 5000/orang  tetapi semakin kefinal harga tiket menjadi Rp. 8000/orang ,tetapi dan fasilitas fasilitas disana juga bagus seperti tersedianya tempat duduk, tempat penenduh, dan kantin kantin yang menjual beraneka ragam kopi dan makanan.

Pembangunan Gazebo DiKawasan SMP 1 Munjungan


SMPN 1 MUNJUNGAN SEKOLAH MODEL yang beralamat Jl.RA Kartini no.3 desa masaran kec.Munjungan Kab.Trenggalek membangun sebuah tempat Gazebo untuk para siswa-siswi Smpn 1 Munjungan yang berada didepan kelas VIIIB pembangunan berjalan dengan lancar dan tanpa halangan apapun.

Saat ini pembangunan Gazebo ini pembangunannya sudah hampir 70%, Gazebo dibuat seperti pos kampling yang berbentuk persegi dan kira-kira pembuatan Gazebo ini tidak hanya satu bahkan lebih dari satu.jika gazebo ini hanya dibuat satu saja maka kelas yang ada dibelakang maupun diatas akan kejauhan untuk pergi kesana.

gazebo ini Jika sudah jadi kemungkinan Gazebo akan terlihat sangat teduh dan nyaman bagi siswa-siswi Smpn 1 Munjungan.

Gazebo ini tidak hanya dibuat untuk bermain-main melainkan untuk beristirahat para siswa siswi Smpn 1 Munjungan. Oleh karena itu pembangunan Gazeebo ini sangat didukung sekali oleh pihak sekolahan maupun pihak luar.

Selasa, 30 Oktober 2018

Asal Usul Kesenian Tari Gandong



Kesenian tari gandong merupakan kesenian asli Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hingga saat ini kesenian tari gandong tetap terjaga kelestariannya di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan.
Tari Gandong terkenal sangat unik, selain para pemain terdiri dari kaum lelaki, pakaian yang dikenakan para pelaku kesenian serba hitam layaknya seorang warok Ponorogo. Namun, tidak mengunakan ikat kepala (udeng) akan tetapi memakai caping gunung khas adat desa.
Alat musiknya tradisional dan sangat sederhana, hanya terdiri dari gendang, gong, angklung dari bambu dan kentongan serta lesung atau tempat menumbuk padi ala zaman dulu.
Salah satu pewaris tari Gandong, Sukir (66) sekaligus sesepuh Desa Bangun mengatakan, kreasi lama tradisi tari Gandong merupakan warisan leluhur dan harus dilestarikan. Tari tersebut mulai dikembangkan pada tahun 1972.
“Kami salah satu pewaris tari Gandong keturunan lima, kemudian dikembangkan dan dilestarikan hingga sampai sekarang. Pada tahun 1985 juga pernah mendapat penghargaan dari Bupati Trenggalek berupa sertifikat,”
Dipaparkan, asal muasal tari Gandong berawal dari kisah legenda zaman Mataram. Pada saat itu Desa Bangun pernah didatangi seorang prajurit Mataram bernama Panji Asmoro. Dia datang dan menetap, untuk selanjutnya melakukan tapa brata (bertapa).
“Tempat pertapaan sekaligus menjadi pemakaman Panji Asmoro hingga sekarang masih ada di Dusun Parang Desa Bangun yang terkenal dengan nama Andong Puring,” kata Sukir.
Prajurit Mataram Panji Asmoro akhirnya menetap di desa Bangun dan berganti nama menjadi Panji Asmoro Bangun. Sejak itu tari Gandong mulai ada.
Menurut cerita, tari Gandong sebuah tari jogetan yang mengikuti irama yang dibunyikan melalui kentongan dan diikuti gamelan tradisional lain, sehingga menimbulkan suara merdu.
Kentongan dulunya hanya sebuah alat komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat. Karena cara membunyikannya sambil berjoget tangan mengikuti irama, tercetuslah tari Gandong sampai sekarang.
“Nama Gandong, berasal dari kentongan digantung dan apa bila dipukul akan bergerak kesana kemari (gandul-gandul) dan akan mengeluarkan suara dong-dong. Dari perpaduan antara gandul-gandul dengan dong, maka dinamakan tari tersebut tari Gadong,” pungkas Sukir.

Tradisi Sedekah Laut Longkangan


Longkangan merupakan upacara adat masyarakat dan nelayan Munjungan. Upacara adat ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas melimpahnya tangkapan hasil melaut. Tradisi ini juga berfungsi peringatan kepada leluhur yang membuka kawasan Munjungan utamanya Rara Puthut yang konon oleh Ratu Pantai Selatan dipercaya menguasai kawasan Pantai Ngampiran, Blado, Sumbreng, dan Ngadipuro Munjungan. Adat Longkangan ini rutin diperingati di Pantai Blado yang terletak di desa Munjungan kecamatan Munjungan. Pantai ini terletak di 49 km arah Selatan dari kota Trenggalek, ± 230 km dari Surabaya.
Waktu pelaksanaan sedekah laut Longkangan ini dilakukan tiap Selo penanggalan jawa, tepatnya pada hari Jum'at Kliwon. Upacara adat ini biasa dilakukan pada siang hari menjelang sore. Dengan diawali kirab Tumpeng Agung dari Pendopo Kecamatan Munjungan sampai di Pantai Blado yang dipimpin langsung oleh Camat Munjungan dan semua Kepala Desa se Kecamatan Munjungan. Kirab ini diiringi oleh dayang-dayang serta rombongan jaranan yang berpakaian adat Jawa. Sesampainya di Pantai Blado prosesi Longkangan dimulai. Seperti Labuh larung sembonyo, dalam tradisi longkangan ini juga wajib ada kesenian tayub untuk pelengkap prosesi ini.
Dipastikan setiap Longkangan ini digelar, masyarakat Munjungan dan sekitarnya maupun wisatawan selalu berduyung-duyung menyaksikan upacara adat ini. Baik di sepanjang jalan yang dilewati rombongan kirab maupun dilokasi upacara adat ini. Sebagai puncak acara adat longkangan ini dilakukannya prosesi menghanyutkan Tumpeng Agung di tengah lautan Pantai Blado.Tahun 2016 ini tradisi longkangan ini diselenggarakan pada Hari Jum'at Kliwon tanggal 02 September 2016 di Pantai Blado.
 H Moch. Nur Arifin Wakil Bupati Trenggalek nampak hadir dalam Longkangan ini. Kehadiran Wakil Bupati Trenggalek ini didampingi istri Novita Hardini, Forkopimda dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab Trenggalek. Dikonfirmasi mengenai Longkangan ini Wakil Bupati Trenggalek menyampaikan bahwa hal ini menunjukkan bahwasannya di Trenggalek utamanya di masing-masing daerah mempunyai sejarah yang akrab dengan ritual-ritual suci. Salah satunya longkangan ini. Yang jelas acara seperti ini perlu kita lestarikan, pasalnya Trenggalek ada karena memang sejarahnya seperti ini. Ini merupakan bentuk perwujudan rasa syukur masyarakat, saya harap Allah berkenan memberikan keselamatan dan kemakmuran khususnya Munjungan dan Kabupaten Trenggalek"

Indahnya Pantai Blado Mujungan Trenggalek


Pantai Blado tidak semoncer Prigi, Parangtritis, dan Pangandaran. Kesamaannya, posisinya di pesisir selatan Pulau Jawa, menghadap luasnya Samudra Indonesia. Pantai Blado berada di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pantai Blado berpasir cokelat tanah, membentang sepanjang tiga kilometer dari barat hingga timur, terhampar di teluk berpagar perbukitan hijau.

Pohon kelapa menjulang tumbuh di bagian daratan tepian pantai. Pohon bakau, pancer atau sungai tempat menampung air laut pasang, menjadi tempat penambatan perahu-perahu nelayan tradisional. Pantau Blado berjarak sekitar 47 kilometer dari jantung kota Trenggalek. Dari arah Surabaya atau Malang lalu Tulungagung, Pantai Blado bisa digapai dari pertigaan Ngetal ke arah Gandusari, Kampak, lalu Munjungan. Medan jalan dari Kampak menuju Munjungan melewati perbukitan terjal dan berkelok.
Di sejumlah titik jalanan berformasi huruf S, bahkan Z akibat saking tajamnya tikungan dan tanjakan. Sudah begitu, banyak aspal dan cor-coran semen pengeras jalan yang ambles. “Jalan rusak dan medan yang turun-naik menjadi kendala. Kami kerap merasa seperti terisolasi,” kata Sutarto, warga Munjungan, Jumat pekan pertama Mei 2016.
Saking beratnya medan ke Munjungan, ada petuah kuat bagi yang tidak pernah melintasi jalur itu agar memanfaatkan jasa sopir tempatan. Biasanya, ada sopir yang menawarkan jasanya di perempatan Kampak, dan juga sebaliknya ketika berada di Munjungan.
Sesungguhnya Munjungan merupakan daerah yang dilalui Jalur Lintas Selatan Jawa. Jalan JLS memiliki lebar 20-30 meter, dari Banyuwangi bagian selatan, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, hingga menembus perbatasan Jawa Tengah, terus ke Yogyakarta hingga ke Jawa Barat. Namun, proyek ini dalam tahap pengerjaan. Baru sekitar dua kilometer jalan JLS di lokasi Munjungan yang telah jadi

Sabtu, 27 Oktober 2018

Alasan Mengapa Pramuka Menjadi EKSKUL Wajib




Pada kurikulum 2013, kegiatan ekstrakurikuler Praja Muda Karana, atau biasa akrab disebut Pramuka, akan menjadi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib bagi peserta didik di Sekolah Dasar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menjelaskan, Pramuka bukan menjadi mata pelajaran wajib, melainkan tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler.

“Komposisi proses pembelajaran kan ada intrakurikuler dan ekstrakurikuler,” katanya kepada wartawan usai penandatangan Nota Kesepahaman dengan Dewan Mesjid Indonesia di Gedung A Kemdikbud, Selasa (20/11).

Menteri Nuh mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi alasan dalam menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. “Pertama, dasar legalitasnya jelas. Ada undang-undangnya,” ujarnya. Undang-undang yang dimaksud adalah UU Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Alasan kedua, Pramuka mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. "Dari sisi organisasinya juga sudah proven. Jadi, kami sarankan ekstra yang satu ini wajib di semua level, terutama untuk siswa SD/ MI," ucapnya.

Rencana ini masih akan dimatangkan dengan melibatkan pihak lain. Mendikbud menuturkan, akan ada segitiga yang akan terlibat dalam pematangan konsep Pramuka menjadi ekskul wajib, yaitu segitiga antara Kemdikbud, Kemenpora, dan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka.

Beberapa hal yang akan dilakukan untuk mendukung Pramuka sebagai ekskul wajib di kurikulum 2013 antara lain melakukan penataran untuk guru-guru pengajar Pramuka. Bahkan rencananya, guru pengajar Pramuka bisa mendapat kredit poin dan bisa masuk dalam penghitungan jam mengajar profesi guru. Selain itu juga akan dilakukan revitalisasi organisasi di tiap sekolah, serta dukungan pendanaan dari Kemdikbud. (DM)

Berita diambil dari: kemdiknas.go.id

Selasa, 23 Oktober 2018

Indahnya Batuan Karang yang Menjulang Di Pantai Rajak'an Ngulung Kulon



Pantai rajaan adalah sebuah pantai yang berada di sebuah desa yang bernama Desa Ngulung kulon Kecamatan Munjungan. Desa Ngulung kulon termasuk desa yang berada di kawasan pinggiran kecamatan Munjungan. Tepatnya dari  pertigaan pantai Ngadipuro terus ambil jalan lurus kurang lebih 5 km ikuti jalan aspal jalur tembusan ke Kecamatan panggul. Dari jalur ini jika kita merasa kebingungan kita  bisa bertanya kepada warga sekitar tentang lokasi dari pantai rajaan.





Pantai ini lebih banyak di dominasi oleh batuan dan tebing karang dari pada pasir pantai. Pantai rajak'an memiliki pemandangan yang sangat indah dan mengagumkan banyak tebing-tebing karang dengan bentuk yang unik  yang menghiasi bibir pantai. Deburan ombak keras khas laut selatan yang menghantam barisan tebing karang menciptakan dentuman suara laut dan gelombang ombak yang  sangat sayang untuk di lewatkan begitu saja.Akses menuju pantai rajak'an termasuk mudah walaupun terkadang masih banyak jalan berlobang yang sering kita jumpai. Namun kita tidak perlu kwatir karena kendaran bermotor baik roda dua maupun roda empat bisa masuk sampai berada di dekat pantai sehingga kita tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk menuju pantai. Pantai rajaan masih tergolong sepi namun tak jarang kita jumpai banyak orang yang sedang memancing ikan dari tebing dan batuan karang

Pantai yang masih bersih dan berdekatan  dengan pemukiman warga ini memiliki satu icon yang menarik di sisi kirinya yakni pada sebuah pulau kecil  dan batu karang yang menjulang tinggi di mana lokasi inilah yang sering sekali di gunakan untuk selfi oleh para pengunjung pantai. Di sisi ini pula kita juga dapat menjumpai banyak kerang laut yang menempel pada batuan karang. Kalo kamu mau kamu juga bisa membawa pulang untuk di jadikan olahan sea food.

sekian ulasan dan informasi yang kami berikan tentan pantai rajak'an

Biodata Kelompok 4

Related image


  • Nama : Anggit Anggrahito
  • TTL : Trenggalek,21,Juni,2004
  • Makanan Favorit : nasi putih
  • Hobi : gaming
  • Zodiak : gemini
  • Motto : Memaafkan Adalah Kunci Untuk Memutuskan Rantai Kebencian

  • Nama : Eygen terta gestira
  • TTL : Trenggalek,7,Mei,2004
  • Makanan faforit : sambal pete
  • Hobi : streaming
  • Zodiak : Taurus
  • Motto : Kegagalan Adalah Kesuksesan yang tertunda

  • Nama : Yevan dhepa fiansyah
  • TTL : Trenggalek,24,april,2004
  • Makanan Favorit : sayur hijau
  • Hobi : editing
  • Zodiak : Taurus
  • Motto : Receh+Receh=Auto Kaya

  • nama : sinta kamelia luxy
  • ttl   : 26 agustus 2004
  • makanan favorit : soto
  • hobi  : volley ball player
  • zodiak : virgo
  • motto : berjuanglah sampai menuju kesuksesan

  • nama : tristina novi wulan fitriani
  • ttl : 18 n0vember 2005
  • makanan favorit : soto
  • hobi : menggambar
  • zodiak : scorpio
  • motto : kegagalan adalah kunci keberhasilan

Senin, 22 Oktober 2018

Keturunan Pangeran Diponegoro!!, Asal Mula Kecamatan Munjungan



Konon, kata Munjungan berasal dari istilah jawa, yakni munjung-munjung ing pangan (kelebihan bahan makanan). penduduk asli munjungan merupakan pelarian dari pasukan pangeran diponegoro dari kejaran pasukan belanda, dengan lokasi yang cukup jauh dan sulit dijangkau, pasukan diponegoro pun aman, karena pasukan belanda tak mempu memasuki wilayah Munjungan.

Sedari awal, warga asli itu akhirnya dapat bertahan hidup dan bercocok tanam serta melaut. ya, kebanyakan warga munjungan menjadi petani dan nelayan. seakan terisolasi di dalamnya, hingga akhirnya pada tahun 1975 saat trenggalek di bawah kepemimpinan bupati sutran, jalur dari arah kota menuju munjungan pun mulai dibuka. bukit bukit besar pun dikepras untuk dijadikan jalan. kendati masih sempit saat itu jalur tersebut menjadi satu-satunya akses keluar masuk ke munjungan.

sekian ulasan dan berita yang kami informasikan mengenai asal mula kecamatan munjungan.

Indahnya Pesona Pantai Ngampiran!!,Munjungan,Trenggalek


Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek adalah salah satu tempat wisata yang berada di desa tawing, kecamatan munjungan, kabupaten trenggalek, provinsi jawa timur, negara indonesia.adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.

Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota trenggalek tidak mengunjungi wisata pantai yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya.  Keindahan Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek  ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek  di kota trenggalek.

Dimana lokasi Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek  ? seperti yang tertulis di atas lokasi Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek  terletak di desa tawing, Kecamatan munjungan, Kabupaten trenggalek, Provinsi jawa timur.

Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek  saya sarankan anda mencari dengan mengetik Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek di search google maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari tersebut.

Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah munjungan juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Kota trenggalek juga terkenal akan keindahan obyek wisatanya , salah satu contohnya adalah Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek ini. Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek Pantai ini masih sangat alami dan berpasir putih.

Hampir sama dengan beberapa pantai sebelumnya di Trenggalek, pantai Ngampiran sangat cocok untuk di kunjungi sebagai obyek wisata keluarga karena keindahan alamnya yang indah dan memukau.

Di lokasi wisata ini masih nampak alami, dengan memiliki hamparan pasir putih yang sangat luas serta bebatuan karang tersebar di sepanjang bibir pantai. Bebatuan karang inilah yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah untuk berwisata di lokasi tersebut.

kegiatan yang bisa di lakukan di  wisata ini diantaranya berenang, bermain pasir, memancing, serta menikmati pemandangan alami khas udara pantai.

Saran dan tips sebelum menuju ke tempat Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek,anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan. Serta beberapa barang tambahan seperti  kamera karena anda pasti ingin mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman - teman anda.

Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, sampo, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. 
Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati - hati.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai Wisata Pantai Ngampiran di Trenggalek yang dapat kami informasikan